Selasa, 04 Agustus 2020

GEOGRAFI KELAS X - OBJEK STUDI DAN ASPEK GEOGRAFI

OBJEK STUDI GEOGRAFI

Pada dasarnya Bumi kita huni ini merupakan objek kajian geografi. Dalam objek kajian tersebut dapat dibagi menjadi objek material dan objek formal. Untuk lebih jelasnya dari masing objek tersebut simak ulasannya dibawah ini.

1.    Objek Material

Objek material ini meliputi letak dan gejala atau fenomena yang terdapat dan terjadi di geosfer. Untuk letak geografi ini dibedakan menjadi letak fisiografi dan letak sosiografi. Contoh letak geografi ialah letak astronomis, maritime, klimatologi dan letak geomorfologi, contoh letak sosiografi ialah letak sosial, ekonomi, politik dan letak kultural.

Objek material berkaitan dengan bentang lahan fisik dan bentang lahan manusia ( budaya ). Bentang lahan fisik atau lingkungan alam meliputi atmosfer ( meteorologi dan klimatologi ), litosfer ( geologi, geomorfologi dan pedologi ), hidrosfer ( oseanografi dan hidrologi ), serta biosfer ( botani dan zoologi ). Bentang lahan budaya atau lingkungan manusia meliputi geografi sosial, geografi penduduk, geografi kota, geografi ekonomi dan lain-lain.

Objek material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi. Objek material yang umum dan luas adalah geosfer (lapisan bumi), yang meliputi:

a.       Litosfer (lapisan keras), merupakan lapisan luar dari bumi kita. Lapisan ini disebut kerak bumi dalam ilmu geologi.

b.      Atmosfer (lapisan udara), terutama adalah lapisan atmosfer bawah yang dikenal sebagai troposfer.

c.       Hidrosfer (lapisan air), baik yang berupa lautan, danau, sungai dan air tanah.

d.      Biosfer (lapisan tempat hidup), yang terdiri atas hewan, tumbuhan, dan manusia sebagai suatu komunitas bukan sebagai individu.

e.      Pedosfer (lapisan tanah), merupakan lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan, baik pelapukan fisik, organik, maupun kimia.

Jadi secara nyata objek material geografi meliputi gejala-gejala yang terdapat dan terjadi di muka bumi, seperti aspek batuan, tanah, gempa bumi, cuaca, iklim, gunung api, udara, air serta flora dan fauna yang terkait dengan kehidupan manusia.

 

2.    Objek Formal

Dalam objek ini merupakan cara pandang dan cara piker terhadap objek material dari sudut geografi, cara pandang dan cara piker terhadap objek material dilihat dari segi keruangan, kelingkungan dan konpleks wilayah, serta waktu.

a.     Sudut Pandang Keruangan

Dalam sudut ini melalui sudut pandang keruangan, objek formal ditinjau dari segi nilai suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita dapat mempelajari tentang letak, jarak, keterjangkauan ( aksesibilitas ) dan sebagainya.

b.     Sudut Pandang Kelingkungan

Sudut pandang ini diterapkan dengan cara mempelajari suatu tempat dalam kaitannya dengan keadaan suatu tempat beserta komponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah. Komponen-komponen tersebut terdiri atas komponen abiotik dan biotik.

c.     Sudut Pandang Kewilayahan

Pada sudut pandang ini, objek formal dipelajari kesamaan dan perbedaannya antar wilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas. Dari sudut pandang ini kemudian muncul pewilayahan seperti kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang memiliki ciri-ciri serupa dalam komponen atmosfer.

d.      Sudut Pandang Waktu

Objek formal dipelajari dari segi perkembangan dari periode ke periode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Contoh : perkembangan wilayah dari tahun ke tahun dan kondisi garis pantai dari waktu ke waktu.

Objek formal adalah sudut pandang dan cara berpikir terhadap suatu gejala di muka bumi, baik yang sifatnya fisik maupun sosial yang dilihat dari sudut pandang keruangan (spasial). Dalam geografi selalu ditanyakan mengenai di  mana gejala itu terjadi, dan mengapa gejala itu terjadi di tempat tersebut.

Di sini ilmu geografi diharapkan mampu menjawab berbagai pertanyaan sebagai berikut.

·       Apa (what), berkaitan dengan struktur, pola, fungsi dan proses gejala atau kejadian di permukaan bumi.

·       Di mana (where), berkaitan dengan tempat atau letak suatu objek geografi di permukaan bumi.

·       Berapa (how much/many), berkaitan dengan hal-hal yang menyatakan ukuran (jarak, luas, isi, dan waktu) suatu objek geografi dalam bentuk angka-angka.

·       Mengapa (why), berkaitan dengan rangkaian waktu dan tempat, latar belakang, atau interaksi dan interdependensi suatu gejala, peristiwa, dan motivasi manusia.

·       Bagaimana (how), berkaitan dengan penjabaran suatu pola, fungsi, dan proses gejala dan  peristiwa.

·       Kapan (when), berkaitan dengan waktu kejadian yang berlangsung,  waktu yang lampau, sekarang, maupun yang akan datang.

·       Siapa (who), berkaitan dengan subjek atau pelaku dari suatu kejadian atau peristiwa.

 

MACAM ASPEK GEOGRAFI

 

1.    Aspek Geografi Fisik

Geografi fisik adalah cabang dari ilmu geografi yang mempelajari gejala fisik dari permukaan bumi yang meliputi tanah, air, dan udara dengan segala prosesnya. Selain itu, geografi fisik juga mengkaji gejala-gejala alamiah permukaan bumi yang menjadi lingkungan hidup manusia. Geografi fisik dapat dijadikan pelengkap dalam mempelajari geografi manusia, sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan. Sesuai dengan pembagian geografi ortodok, geografi fisik terdiri atas geomorfologi, hidrologi, klimatologi, pedologi, dan lain-lain.

2.    Aspek Geografi Manusia

Geografi manusia adalah cabang dari ilmu geografi yang mempelajari semua aspek gejala di permukaan bumi yang mengambil manusia sebagai objek utamanya. Sesuai dengan pembagian geografi ortodok, geografi manusia dapat dibagi menjadi geografi ekonomi, geografi penduduk, geografi perkotaan, dan geografi pedesaan.

3.    Aspek Geografi Regional

Geografi regional merupakan perpaduan dari geografi fisik dan geografi manusia. Geografi regional merupakan studi tentang variasi persebaran gejala dalam ruang pada waktu tertentu baik lokal, nasional, maupun kontinental. Melalui analisis geografi regional, karakteristik yang khas dari suatu wilayah dapat ditonjolkan, sehingga perbedaan wilayah dapat terlihat jelas. Dalam studi geografi regional, semua gejala geografi ditinjau dan dideskripsikan secara berkaitan dalam hubungan integrasi dan interrelasi keruangan.

Baca juga : PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Absen Disini

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Daftar Pustaka

  • Ackoff, Russell, L. (1974) Redesigning the Future, New York: John Willey & Sons.
  • Andreae, Bernd (1986) Geografi Pertanian di Daerah Tropis Beriklim Lembab” dalam Pembangunan Pertanian daerah tropis beriklim lembab” dalam Jurgen H.Honholz, (Ed) Geografi Pedesaan: Masalah Pengembangan Pangan, PenerjemahThomas Rieger dan Sony Keraf, Jakarta: Karya Unipress.
  • Barnes, Trevor (2000) “Geografi Ekonomi” dalam Adam Kupper & Jessica Kupper, Ed. Ensiklopedi Ilmu-ilmu Sosial, Diterjemahkan Haris Munandar dkk. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada., hlmn.266-267.
  • Burgess, E.W. (1925) ”The Geography of city” dalam R.E. Park et. Al. The City, Chicago: Chacago University Press.
  • Buttimer, A. (1971) Society and Milleu in the French Geographical Tradition, Chicago.
  • Cater, J. dan Jones, T. (1989) Social Geography: An Introduction to Contemporary Issues, London.
  • Chadwick, George, (1971) A System View of Planning, New York: Pergamon Press.
  • Curran, P.J. (1987) “Remote sensing methodologies and geography’, International Journal of Remote Sensing, 8.
  • Davies, Wayne, K.D. (1972) The Conceptual Revolution in Geography, London: Universuty of London Press.
  • Dickinson, Robert, E. (1970) Regional Ecology, New York: Jhon Willey & Sons. Inc.
  • Domros, Mamfred (1986) Iklim Sebagai Faktor Penghambat Pertanian Daerah Tropis”, dalam dalam Pembangunan Pertanian daerah tropis beriklim lembab” dalam Jurgen H.Honholz, (Ed) Geografi Pedesaan: Masalah Pengembangan Pangan, PenerjemahThomas Rieger dan Sony Keraf, Jakarta: Karya Unipress.
  • Dunbar, G. (1977) “Some early occurrence of the term “social geography”, Scottish Geographical Magazine,” 93.
  • Duverger, Murice (1985) Sosiologi Politik, Penerjemah Daniel Dhakidae, Penyunting dan Pengantar Alfian, Jakarta: CV Rajawali.
  • Eyles, J. (ed) (1986) Social Geography in International Perspective, London: Universuty of London Press.
  • https://www.gurupendidikan.co.id/objek-studi-geografi/

0 komentar:

Posting Komentar